Selasa, 04 Oktober 2011

Ilmu budaya dasar dalam kesustraan


1.  Pendekatan Kesusastraan
Hampir di setiap zaman, seni termasuk sastra memegang peranan penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Dibanding dengan cabang humanities yang lain, seperti mislanya ilmu bahasa, seni memegang peranan yang penting karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya normatif.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampainya.
Hampir di setiap zaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa.
Ilmu budaya dasar dalam sastra semata mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Dalam Ilmu Budaya Dasar sastra tidak diajarkan sebagai salah satu satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa dan sebagainya.

2. 
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa banyak pandannya. Kadang-kadang disebut narative fiction, proses fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
A. Prosa lama meliputi
  1. Dongeng- dongeng
  2. Hikayat
  3. Sejarah
  4. Epos
  5. Cerita pelipur lara
B. Prosa baru meliputi
  1. Cerita pendek
  2. Roman/novel
  3. Biografi
  4. Kisah
  5. Otobiografi

3. 
Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adaoun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
  • Prosa fiksi memberikan kesenangan
  • Prosa fiksi memberikan informasi
  • Prosa fiksi memberikan wawasan kultural
  • Prosa memberikan keseimbangan wawasan

4.
Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang / unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik / estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreavitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
  1. Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
  2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
  3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasna tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair hingga terasa hidup dan memukau
  4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambah nilai-niali rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu
  5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati 
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
  1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
  2. Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual
  3. Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaa. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih (yang terpaut didalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan)
Rendra dengan puisinya “episode” misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk kedalam jiwa dua sejoli muda mudi yang sedang menjalin cinta.

Sumber : Nugroho, Widyo dan Muchji, Achmad. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma.
sumber gambar : http://kolomkiri.files.wordpress.com/2010/09/book.jpg 
terimakasih kepada narasumber, mohon maaf jika dalam prnulisan disini dipersingkat.

0 komentar:

Posting Komentar