Minggu, 18 Maret 2012

Memahami Diri dan Orang Lain dalam Komunikasi

Dalam komunikasi seorang individu harus memahami orang yang diajak bicara. Diri pribadi adalah suatu ukuran kualitas yang memungkinkan seseorang untuk dianggap dan dikenali sebagai individu yang berbeda dengan individu lainnya. Setiap individu unik, memiliki kekhasan sendiri sebagai manusia yang tumbuh dan berkembang melalui interaksi sosial. Salah satu faktor yang membentuk kepribadian individu adalah proses interaksi karena individu tidak dilahirkan dengan membawa kepribadian. Pengalaman hidup juga berpengaruh dalam membentuk diri pribadi setiap individu. Oleh sebab itu, setiap individu harus memiliki kesadaran untuk memahami dirinya sendiri, apa yang sedang terjadi dan telah terjadi pada diri pribadinya dalam kerangka hidup bersama orang lain.
Pada dasarnya kesadaran pada diri pribadi adalah suatu proses persepsi untuk memahami diri sendiri dan orang lain.

  • Presepsi terhadap Diri Pribadi (self perception)
Fisher berpendapat persepsi adalah interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representatif objek eksternal, proses menafsirkan informasi-informasi indrawi.
Kita tidak mungkin bisa berkomunikasi secara efektif jika persepsi tidak akurat.
Kesimpulannya persepsi adalah pengetahuan yang dapat ditangkap oleh indra kita. Syarat sebuah persepsi adalah sebagai berikut :

  1. Adanya objek eksternal yang dapat ditangkap oleh indra kita
  2. Adanya informasi untuk diinterpretasikan
  3. Menyangkut sifat representatif dari pengindraan
Mungkin saja pengetahuan yang kita simpulkan bukanlah suatu kenyataan yang sebenarnya. Karena persepsi tidak lebih dari apa yang tampak sebagai realitas bagi diri kita, sedangkan realitas yang kita persepsikan sering kali bersifat subjektif karena keterbatasan indra yang kita miliki.
  • Sifat-sifat Persepsi
Sifat-sifat persepsi adalah sebagai berikut :
  1. Persepsi adalah pengalaman. Pengalaman menjadi pembanding untuk mempersepsikan suatu makna.
  2. Persepsi adalah selektif. Kita hanya mempersepsikan yang diinginkan dengan keyakinan atau nilai-nilai yang kita miliki dan cenderung mengabaikan karakteristik yang berlawanan.
  3. Persepsi adalah penyimpulan. Melompat pada suatu kesimpulan yang tidak sepenuhnya didasarkan atas data sesungguhnya, tetapi hanya berdasarkan penangkapan indra yang terbatas.
  4. Persepsi adalah ketidak akuratan. Pengalaman masa lalu, selektivitas dan penyimpulan adalah penyebab ketidak akuratan persepsi yang dilakukan.
  5. Persepsi adalah evaluatif. Persepsi tidak pernah objektif disebabkan oleh pengalamn dan merefleksikan sikap, nilai, dan keyakinan pribadi yang digunakan untuk memberikan makna pada objek yang dipersepsikan.
Persepsi adalah penilaian secara subjektif bukan pengetahuan secara universal. Oleh karena itu apa yang kita anggap mudah belum tentu mudah bagi orang lain, dan apa yang dianggap orang lain sederhana belum tentu sederhana bagi kita.
  • Beberapa Elemen Persepsi
Persepsi memiliki elemen-elemen. Elemen-elemen tersebut antara lain :
  1. Sensasi / pengindraan dan interpretasi. Ketika individu melihat, mendengar, mencicipi, membau, dan meraba maka secara simultan akan terjadi interpretasi makna dari hasil pengindraan.
  2. Harapan. Kita cenderung hanya ingin melihat dan mendengar apa yang di inginkan.
  3. Bentuk dan latar belakang  (figure and background). Persepsi menjadi pembeda antara informasi figure  dan informasi yang jadi background.
  4. Perbandingan. Orang biasanya ingin meyakini kebenaran persepsinya dengan cara melakukan perbandingan atas pengalaman yang dialaminya.
  5. Konteks. Seperangkat fenomena yang mendasari suatu objek untuk di artikan.
  • Kesadaran Pribadi (self awarness)
Kesadaran pribadi harus dimiliki oleh setiap individu. Yang membedakan individu satu dengan individu lainnya adalah identitas diri yang merupakan identitas spesifik pada setiap individu. Proses untuk memahami diri sendiri sebagai individu yang unik, yang memiliki segala perbedaan dengan individu lain diperlukan identitas diri.
Fisher menyebutkan beberapa elemen dari kesadaran diri, yaitu :
>> Konsep diri
Konsep diri adalah Cara kita memandang diri kita pribadi. Umumnya di golongkan pada 3 kategori :
  1. Karakteristik atau sifat pribadi yang dimiliki, seperti fisik (laki-laki, perempuan, tinggi, rendah, dan sebagainya)
  2. Karakteristik atau sifat sosial, misalnya ekstrovert atau introvert, ramah atau ketus, periang atau pendiam.
  3. Peran sosial, contohnya sebagai ayah, ibu, guru, polisi, mahasiswa dan lainnya
>> Self esteem
Self esteem merupakan bagian yang inheren dari konsep diri. Self esteem adalah bagian dari interpretasi atau penyimpulan dari persepsi diriyang berpengaruh pada perilaku setiap individu.
>> Multiselves
Identitas yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya. Misalnya ketika Nicky menjadi bos di perusahaannya, tentu berbeda dengan Nicky saat menjadi seorang ayah di rumah, dan berbeda lagi jika berhadapan dengan orang tuanya.

  • Memahami Orang Lain dalam Komunikasi
Proses interaksi selalu ada unsur komunikasi yang melibatkan dua atau lebih pribadi yang berbeda. Oleh karena itu dalam komunikasi harus mengenali diri sendiri dan orang yang menjadi lawan bicara. Bukan hal yang mudah untuk memahami orang yang kita ajak bicara. Namun ada dua jenis informasi yang dapat kita gunakan untuk memahami orang lain yaitu :
  1. Menyusun mekanisme proteksi, yaitu rasa ingin tahu apa yang diharapkan orang lain melalui komunikasi yang dilakukan
  2. Melakukan pemahaman terhadap tujuan orang, kita dapat mengevaluasi kesungguhan atau akurasi dari penampilannya.
Tujuan individu yang melakukan komunikasi yaitu mengurangi ketidakpastian dan perbandingan sosial. Ketika pertama kali bertemu seseorang pasti akan muncul pertanyaan dalam diri kita, selanjutnya akan melakukan komunikasi untuk mendapat jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Pada tahap awal komunikasi antar pribadi pasti akan berusaha mengurangi ketidakpastian yang di rasakan. Upaya ini pada dasarnya menghilangkan makna-makna yang tidak sesuai sehingga yang tersisa adalah makna-makna yang sesuai.
Perbandingan sosial adalah proses membandingkan diri kita dengan orang lain. Festinger mengatakan, biasanya orang melakukan evaluasi diri, yaitu suatu cara mengetahui diri kita sendiri (konsep diri) dan bagaimana menilai diri kita (self esteem).
Dalam mengevaluasi diri cenderung dilakukan secara subjektif, meskipun demikian ini merupakan cara yang sehat untuk menjaga kestabilan konsep diri dan self esteem.
  • Persepsi terhadap Orang Lain
Bagian penting yang harus kita pahami dalam melakukan komunikasi adalah persepsi terhadap orang lain. Biasanya mencakup persepsi terhadap karakteristik fisik dan perilaku komunikasi orang tersebut.
Steve duck mengemukakan 3 hal yang berkaitan dengan itu, yaitu:
  1. Perilaku tersebut mungkin menyenangkan, karena biasanya kita suka dengan senyuman dan pujian.
  2. Perilaku tersebut memberi informasi yang kita gunakan untuk membentuk semacam kesan mengenai kondisi internal seseorang.
  3. Perilaku seseorang dapat memberikan perkiraan mengenai kelanjutan hubungan di kemudian hari.
  • Perilaku terhadap Orang Lain
Ahmad Mulyana berpendapat untuk bisa berkomunikasi secara efektif , kita berharap dapat memengaruhi persepsi orang lain terhadap diri kita. Meskipun kita tidak bisa mengendalikan persepsi orang seperti yang kita mau, namun kita dpaat mengarahkan persepsi mereka sesuai yang kita harapkan. Konsep yang menjelaskan hal tersebut antara lain :
>> Impresson management
>> Retorical sensivity. Ada lima karakteristik dari konsep ini yaitu :
  1. Mampu menerima kompleksitas pribadi
  2. Menghindari sikap kaku/keras dalam berkomunikasi dengan orang lain
  3. Menyadari kapan harus berkomunikasidalam berbagai situasi yang berbeda
  4. Menyeimbangkan kepentingan pribadi dengan kepentingan orang lain
  5. Menyadari pesan dapat disampaikan dengan berbagai cara untuk menyampaikan apa yang di maksud.
>> Atributional respons.
>> Konfirmasi antar pribadi
  • Komunikasi
Prinsip kegiatan komunikasi adalah pertukaran ide atau gagasan (kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan dari satu pihak ke pihak lain) dengan tujuan mencapai kesamaan pandangan atas ide yang di pertukarkan tersebut.
Dalam komunikasi meliputi unsur :
  1. Komunikator : orang yang menyampaikan pesan.
  2. Pesan : ide atau informasi yang disampaikan.
  3. Media : sarana komunikasi.
  4. Komunikan/audiensi : pihak yang menerima pesan.
  5. Umpan balik : respon dari komunikasi terhadap pesan yang diterimanya.
Proses mencapai kesepakatan (sharing of meaning) berlangsung secara bertahap. Lima sasaran yang perlu diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu :
  1. Membuat pendengar mendengar atau melihat apa yang kita bicarakan atau kita perlihatkan.
  2. Membuat pendengar mengerti apa yang kita bicarakan atau perlihatkan.
  3. Mebuat pendengar menyetujui atau tidak apa yang telah kita bicarakan dengan pemahaman yang benar.
  4. Mebuat pendengar bisa menerima maksud kita dan mengambil tindakan sesuai dengan maksud kita.
  5. Memperoleh umpan balik dari pendengar.
  • Fungsi Komunikasi
Tujuan komunikasi antara lain :
  1. Membangun konsep diri (establishing self concept)
  2. Eksistensi diri (self existence)
  3. Kelangsungan hidup (live continuity)
  4. Memperoleh kebahagiaan (obtaining happiness)
  5. Terhindar dari tekanan dan ketegangan (free from pressure and stress).
daftar pustaka : Bawono, Dekan. 2012. LKS Pengembangan Diri. Depok : CV ARYA DUTA

0 komentar:

Posting Komentar