Minggu, 18 Maret 2012

Membangun Komunikasi Efektif

Dalam kehidupan sehari-hari kita tak bisa meninggalkan yang namanya komunikasi. Baik antar individu, kelompok atau  organisasi. Bila diteliti banyak kegagalan dari komunikasi yang kita lakukan. Joseph de Vito mengemukakan kondisi yang dibutuhkan untuk mencapai komunikasi yang efektif antara lain:
  • Openese : adanya keterbukaan.
  • Supportiveness : adanya suasana saling mendukung.
  • Positiviness : bersikap positif.
  • Empathy : memahami perasaan orang lain.
  • Equality : kesetaraan.
Agar komunikasi berjalan baik dan lancar, kondisi diatas sangat penting untuk di perhatikan. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minta, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.
Pendapat lain menyampaikan ada lima hukum atau unci untuk dapat melakukan komunikasi efektif, yaitu :
  • Respect
Sikap menghargai setiap individu, karena pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Bahkan jiak kita ingin mengkritik atau memarahi seseorang, lakukanlah dengan respect terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang. Karena prinsip dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai.
  • Empati
Empati adalah kemampuan menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain bisa juga kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apa pun dengan sikap positif.
Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum kita didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
Rasa emapti akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan menerimanya.
  • Audible
Arti audible adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.
Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery chanel agar dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media. Dalam komunikasi personal hal ini mengacu pada cara atau sikap dalam penyampaian pesan yang dapat diterima oleh penerima pesan.
  • Clarity
Ini menyangkut kejelasan atas pesan yang disampaikan agar tidak menimbulkan multi ineterpretasi atau penafsiran yang berlainan. Sikap terbuka perlu dikembangkan untuk menimbulkan rasa percaya (trust), sebab jiak ditutup-tutupi akan menimbulkan rasa curiga yang akhirnya menggalkan sebuah hubungan yang terjalin.
  • Humble
Sikap ini berkaitan denga hukum yang pertama. Dengan bersikap rendah hati kita akan lebih bisa menghargai orang lain.  Humble sendiri meliputi sikap penuh melayani, menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, lemah lembut serta lebih mengutamakan kepentingan yang besar.
Namun pada dasarnya dalam komunikasi yang terpenting adalah rasa saling percaya. Jika sudah ada rasa saling percaya, untuk menyampaikan sesuatu akan lebih mudah untuk diterima.
Untuk mencapai tujuan dalam berkomunikasi, seorang komunikator harus memiliki keahlian sebagai berikut :
  1. Menilai orang , tahu mana yang penting dan menghargai kontribusi orang lain.
  2. Mendengarkan secara aktif, yaitu selalu berusaha keras memahami keinginan dan masalah orang lain.
  3. Memberikan pujian, menghargai orang lain dan kontribusi mereka didepan umum.
  4. Bijaksana , yaitu memberikan kritik atau saran dengan halus, konstruktif, dan hormat.
  5. Konsisten, mampu mengendalikan suasana riang, memperlakukan sama bagi semuanya (adil)
  6. Merasa memiliki humor, mempertahankan posisi yang menyenangkan dan pendekatan yang enak.
  7. Mengakui kesalahan, mampu mengakui kesalahan diri.
  8. Memberikan contoh yang baik, melakukan apa yang diharapkan orang lain.
  9. Menggunakan bahasa yang jelas, lugas, tegas, dan tepat, kata-kata yang lazim, konkret, pemberian petunjuk, yang menyentuh perasaan penyimak. Hindari kata-kata bercita rasa buruk.
Kekeliruan yang terjadi ketika seseorang menyampaikan informasi adalah dengan ukurannya sendiri. Ini harus dihindari karena komunikasi melibatkan orang lain.
Seorang ahli komunikasi berpesan,  jika ingin berhasil maka rumusan kunci yang harus dipegang adalah “know your audienc”. Untuk meningkatkan kemampuan menyimak secara efektif diperlukan beberapa hal berikut :
  1. Memberikan perhatian.
  2. Memberi komunikasi verbal dan non verbal.
  3. Meningkatkan kemampuan dalam memahami simbol verbal dan non verbal dengan menambah referensi pemahaman.
  4. Menyimak untuk menganalisis dan mengevaluasi.
  5. Meningkatkan keahlian menyimak antarpersonal.
daftar pustaka : Bawono, Dekan. 2012. LKS pengembangan diri. Depok : CV ARYA DUTA demikian tulisan dari saya, semoga bermanfaat untuk para pembaca.

0 komentar:

Posting Komentar